Jumat, 01 Desember 2017

Robert Pakpahan Dilantik Jadi Dirjen Pajak, Ini Pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani

Jakarta - Robert Pakpahan resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak menggantikan Ken Dwijugiasteadi yang memasuki masa pensiun. Pelantikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berlangsung di lantai Mezanine gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani berpesan kepada Robert. Dia mengatakan meskipun masih tersisa 1 bulan mengakhiri tahun 2017, bukanlah tugas yang mudah.

"Walaupun tinggal satu bulan lagi di tahun ini, tugas Dirjen Pajak dengan 40.000 staf pegawai, untuk mengumpulkan penerimaan pajak adalah tugas yang berat," kata Sri Mulyani dalam sambutan pelantikan Dirjen Pajak di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (30/11/2017).




Dia mengatakan, memahami peranan Robert sebagai Dirjen pajak akan lebih berat dibandingkan jabatan sebelumnya yang hanya tanda tangan untuk menerbitkan utang namun sekarang mengumpulkan rupiah dari penerimaan pajak.

Mengemban tugas ini dibutuhkan kesiapan mental maupun fisik untuk bisa melaksanakan tugas tersebut, apalagi Robert diminta untuk memimpin reformasi di bidang perpajakan baik dari staf dan organisasi.

"Saya ingin Pak Robert dengan pengalamannya sebagai ketua reformasi 10 tahun lalu bisa memperbaiki bisnis proses di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kedua saya ingin agar Dirjen Pajak yang baru bisa bertugas dan bertanggung jawab paska tax amnesty, perjanjian internasional AEOI dan langkah agar kredibilitas kompetensi Ditjen Pajak terus ditingkatkan," ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, kemampuan Ditjen Pajak di masyarakat sangat berarti dan sebagai institusi yang dihormati karena menjalankan fungsi konstitusional yang penting dalam menjalankan amanat negara.

Sri Mulyani menekankan, Robert juga harus membangun kepercayaan wajib pajak dan dunia usaha dengan melayani seperti memperbaiki sistem pembayaran pajak yang mudah dan legal serta mengikuti aturan.

"Yang penting saya mau pak Robert menekuni sehingga Indonesia dikenal sebagai negara yang mudah membayar pajak dari wajib pajak besar menengah maupun kecil untuk bisa patuh dalam perundang-undangan bidang perpajakan," tutur Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga berpesan, penugasan Robert sebagai Dirjen pajak untuk meningkatkan disiplin para stafnya untuk reputasi Ditjen Pajak. Sehingga bisa menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan pajak yang tinggi pada 2017 dan 2018 tanpa ganggu momentum pemulihan ekonomi dan bahkan memperkuat.

Ditjen pajak harus menjaga momentum sehingga bekerja sama dengan otoritas dari kembaga kebijakan makro dan mikro sektoral.

"Saya secara khusus minta ke Pak Robert untuk menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap DJP, karena investasi penting adalah membangun kepercayaan dari masyarakat dan institusi publik itu adalah fondasi yang paling berharga dari bangsa dan negara, tugas ini tidak mudah. 


Saya percayakan ke pak Robert dengan pengalaman dan pemahaman di bidang perpajakan cukup kuat untuk bekal menjalankan tugas ini. Kepemimpinan harus adil dan jujur adalah hal yang penting," jelas dia.

Pesan ke pengganti Robert Pakpahan

Selain Robert, Sri Mulyani juga berpesan untuk Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Lucky Alfirman untuk memperkuat kredibilitas dari rating pengelolaan utang dan trust instrumen Surat berharga negara (SBN) dan surat berharga syariah negara (SBSN).

"Untuk Pak Lucky, pengelolaan pembiayaan 2017 mencapai Rp 427 triliun tahun depan lebih sedikit Rp 414 triliun sedangkan pembiayaan penanaman modal negara Rp 59,7 triliun," ucap Sri Mulyani

Dia juga meminta kepada Lucky untuk memperhatikan penerbitan obligasi syariah dan bekerja sama dengan institusi di bidang keuangan seperti Bank Indonesia (BI), OJK dan LPS.

Kemudian Lucky diminta untuk fokus mengelola risiko investasi negara untuk menciptakan kepercayaan publik melakukan komunikasi efektif yang jelas, transparan, edukasi untuk stakeholder yang berbeda.

Dia menjelaskan tantangan ke depan tidak mudah, apalagi ekonomi dunia sedang dalam momentum pemulihan dan masih diliputi ketidakpastian.

"Saya harapkan saudara Lucky bisa menciptakan perbaikan pengelolaan manajemen yang baik untuk negara serta memperkuat front office, mid office hingga back office," tandas dia. (hns/hns)


Sumber: finance.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar