Minggu, 26 November 2017

Cerita Luhut Panjdaitan kepada Presiden Memaklumi 'Kesangaran' Orang Sumut, Hatinya Halus kok

MEDAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang hadir dalam acara resepsi ngunduh mantu Presiden Jokowi mengutarakan sebelum Presiden Jokowi berbesanan dengan orang Sumatera Utara, mereka berdua terlibat perbincangan soal kebiasaan orang Sumatera Utara.

Dalam perbincangan tersebut menteri yang berasal dari Sumatera Utara ini menyampaikan supaya Presiden Jokowi memaklumi warga Sumatera Utara yang terlihat kasar dan bersuara lantang, padahal hatinya orang batak sebenarnya tidaklah kasar.

"Waktu itu kita banyak lucu-lucuan, saya sampaikan, Pak Presiden kalau di Solo kan orangnya halus-halus. Kalau di sini kan sangar-sangar, itulah Batak itu. Tapi kan bukan maksudnya jelek," ujar Luhut kepada wartawan di lokasi acara, Minggu (26/11/2017).




Namun menurut Luhut, Bobby Nasution adalah orang Sumatera Utara yang halus, sehingga lebih mudah bergaul dengan keluarga Presiden Jokowi yang lainnya. "Kalau Bobby kan orangnya halus kok," ujarnya.

Selain berbincang mengenai kebiasaan warga Sumatera Utara, Luhut Binsar Panjaitan juga memperbincangkan mengenai adat istiadat dalam acara pernikahan orang Batak, dimana Putri Presiden Jokowi, Kahiyang dipersunting orang Batak, Bobby Nasution

"Saya kira patut kita syukuri bagaimana perkawinan budaya ini. Kalau dulu kan perkawinan mas Gibran di Solo tidak seribet dan sekompleks ini, karena hanya Solo saja, kalau di sini kan tidak bisa tidak dihormati pengantin pria, jadi presiden meluangkan waktu juga untuk mengahadiri acara adat," ujarnya.

Meski orang Sumatera Utara asli, dalam acara Ngunduh Mantu Presiden Jokowi ini, Luhut mengaku tidak paham semua adat istiadat dan bahasa yang digunakan para tetua adat.

"Pak Presiden banyak mendengar bahasa Batak yang saya sendiri tidak begitu mengerti apa artinya, seperti di Solo ada bahasa yang halus-halusnya," ujarnya seraya tertawa.

Luhut pun mengutarakan meski ribet dan kompleks, budaya Indonesia ini harus dilestarikan oleh anak-anak muda, karena budaya ini adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya.

"Inilah yang perlu dipelihara, bahwa di Indonensia masyarakt hidup dengan beragam budaya, namun tetap satu dalam NKRI. Kekayaan budaya ini jangan hanya slogan saja," ujarnya.

Diakhir perbincangan, Luhut Binsar menyampaikan kiranya Bobby dan Kahiyang menjadi kelurga yang harmonis, "Harapan kita yah, sebagai masyarakat, sebagai orang tua, sebagai teman, Kahiyang dan Bobby menjadi suami istri yang baik," ujarnya.

Sumber: medan.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar